Pertumbuhan
adalah proses perubahan pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran
(volume, massa, dan tinggi)
Ciri
pertumbuhan adalah sel bertambah banyak, 2 selnya membesar, 3 bersifat
irreversible.
Perkembangan
adalah proses menuju tercapainya kedewasaan pada masing-masing individu.
Ciri
perkembangan adalah
A.
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
1.
Cahaya merupakan factor utama
sebagai sumber energy dalam fatosintesis untuk memproduksi tepung atau
karbohidrat, namun cahaya juga sebagai penghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat mengurangi auksin.
2.
Suhu atau Temperatur, mempengaruhi
pertumbuhan pada rproduksi tumbuhan . Perubahan temperature dari dingin atau
panas mempengaruhi kemampuan fotosintesis ,translokasi, respirasi, dan
transpirasi.
3.
Kelembaban , kondisi lembab
menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang di uapkan.
Kondisi tersebut mendukung pemanjangan sel-sel.
4.
Air merupakan senyawa utama yang
sangat dibutuhkan tumbuhan . Air berfungsi untuk fotosintesis , mengatifkan
reaksi enzimatik, menjaga kelembaban dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air
reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan kematian
tumbuhan.
5.
Nutrisi (makanan) merupakan bahan
baku utama untuk organism dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Seperti
karbon,oksigen,hydrogen,nitrogen,sulfur,fosfor,kalsium,kalium,dan magnesium.
Jika tumbuhan kekurangan sebagian nutrisi itu maka akan mengalami defisien.
6.
Oksigen, berfungsi dalam reaksi
metabolism tumbuhan karena oksigen penting dalam respirasi yang menghasilkan
energy.
7.
Grafitasi, Bila cahaya mempengaruhi
arah tumbuhan tunas maka pengaruhi bumi akan mempengaruhi pertumbuhan akar
menuju ke pusat bumi. Arah gerak akar yang membumi disebut Geotropisme.
B. Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan.
1.
Gen , adalah sifat turunan yang dapat diturunkan pada krturunannya,Pembentukan
protein yang merupakan bagian dasar penyusun tumbuh-tumbuhan dikendalikan
secara langsung oleh gen.
2.
Hormon, adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada satu
bagian tumbuhan,sedangkan respons pertumbuhan terhadap hormone terjadi di
bagian tumbuhan lainnya. Misalnya: Akar,batang dan daun. Sedangkan hormon
tumbuhan (fitohormon) antara lain auksin,sitokinin,dan giberelin.
I.
Hormon pada tumbuhan
1. Auksin
Banyak
terdapat pada titik tumbuh batang (koleoptil) dan akar (koleoriza)
Fungsi dalam
-
Pembentangan sel
-
Pembelahan sel
-
Merangsang pembentukan buah dan bunga
-
Menyebabkan pembengkakan batang
-
Merangsang akar lateral dan akar luar
Teknologi
pemanfaatan auksin
-
Pemotongan ujung batang bonsai
-
Partenokarpi
-
Pemberantasan gulma
2. Giberelin
Banyak
terdapat pada berbagai organ seperti akar, batang, tunas, daun, tunas-tunas
bunga, bintil akar buah dan jaringan kalus serta biji
Berfungsi
dalam
-
Merangsang atau memacu aktifitas cambium
-
Berperan dalam partenokalpi
-
Mempercepat tumbuhan bunga
-
Merangsang pertumbuhan lebih cepat tinggi dan normal
-
Diferensiasi akar
Teknologi
pemanfaatan
-
Menambah tinggi jagung yang kerdil
-
Pada gandum untuk mensintensis entim hidrolisispati
-
Pembuatan bonsai
3. Sitokinin
Banyak
terdapat pada jaringan pembuluh tumbuhan
Berfungsi
dalam
-
Merangsang pelebaran daun
-
Memperkecil dominasi apical
-
Menunda pengguguran daun
-
Merangsang pertumbuhan daun sehingga lebih cepat memanjang
Teknologi
pemanfaatan sitokinin
-
Pengawetan bunga dan buah kultur jaringan
-
Perontokan bunga dan buah
4. Asetilin
Banyak
terdapat pada buah yang sudah tua
Berfungsi
dalam
-
Mempercepat pemasakan buah
-
Berperan dalm pengguguran bunga dan daun
-
Menyebabkan pertumbuhan batang kokoh dan tebal
Teknologi
pemanfaatan asetilin
-
Penggunaan karbit pada pemasakan buah
-
Pengaruh etilen terhadap pemasakan buah tomat
5. Asam absisat
Banyak
terdapat pada batang daun dan biji
Berfungsi
dalam
-
Membantu pembentukan zona absisi sehingga menyebabkan pengguguran daun,buah dan
daun
-
Membantu penutupan stomata daun untuk mengurangi penguapan
-
Mempertahankan diri jika berada pada lingkungan yang tidak sesuai
6. Asam traumalin
Banyak
terdapat pada cambium pada batang dikotil
-
Regenerasi sel pada tumbuhan jika jaringan tumbuhan terluka
7. Kaulokalin
Banyak
terdapat pada jaringan maristem pada seluruh tumbuhan
Berfungsi
dalam
-
Merangsang pembentukan batang
8. Filokalin
Banyak
terdapat pada jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan
Berfungsi
dalam
-
Merangsang pembentukan daun
9. Antokalin
Banyak
terdapat pada jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan
Berfungsi
dalam
-
Merangsang pembentukan bunga, batang dan akar tanaman mempunyai kemampuan untuk
memperbaiki luka
10. Rizokalin
Banyak
terdapat pada jaringan meristem pada seluruh tubuh tumbuhan
Berfungsi
dalam
-
Merangsang pertumbuhan akar rizokalin identik dengan vitamin B1
II. Jenis pertumbuhan
a. Pertumbuhan primer
Terjadi
karena aktifitas auksin di ujung batang yang menyebabkan pertumbuhan memanjang
dan terjadi pada ujung batang dan ujung batang dan ujung akar dibedakan atas
ujung apical (atas) dan ujung lateral (samping). Berdasarkan aktivitasnya,
daerah pertumbuhan pada ujung akar dan batang dibedakan menjadi daerah
pembelahan , pemanjangan dan pematangan. Pada daerah pembelahan terdapat
sel-sel yang selalu aktif membelah. Daerah pemanjangan terdapat dibelakang
daerah pembelahan . Pada daerah pembelahan , sel-sel memanjang sampai sampai
lebih dari 10x panjang semula. Daerah pematangan berada didaerah paling
belakang dari daerah pertumbuhan sel-sel pada daerah pematangan mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya daun muda dan tunas laterl yang
akan menjadi cabang.
b. Pertumbuhan sekunder
Terjadi pada
batang pertumbuhan membesar yang terjadi karena aktifitas cambium kearah luar
dan dalam . Kearah luar cambium membentuk floem dan kearah dalam membentuk
xylem.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan (Hormon
dan Faktor Lingkungan) - Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan. Faktor dalam adalah
semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang
terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk
mengendalikan proses kimia dalam sel.
Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan
respon fisiologi pada tumbuhan. Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya,
suhu, oksigen dan kelembapan. Untuk lebih memahami, mari cermati uraian berikut
ini.
1. Hormon
Pengaruh
giberelin pada buah anggur
|
Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang
disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian yang lain,
pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan respon fisiologis. Hormon
mempengaruhi respon pada bagian tumbuhan, seperti pertumbuhan akar, batang,
pucuk, dan pembungaan.
Respon tersebut tergantung pada spesies, bagian
tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon, dan
berbagai faktor lingkungan. Terdapat lima hormon tumbuhan yang dikenal, yaitu
auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dan asam absisat (ABA). Mari cermati.
a. Auksin
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went
yang menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah
cahaya. Pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel
pada sisi yang ditempeli potongan agar yang mengandung auksin.
Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam
indol asetat (IAA). Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga senyawa lain yang
dianggap sebagai hormon auksin, yaitu 4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang
ditemukan pada biji muda jenis kacang-kacangan, asam fenil asetat (PAA) yang
ditemui pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yang ditemukan
pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil.
Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan tumbuhan
di antaranya adalah:
1) Perkembangan buah
Pada waktu biji matang berkembang, biji mengeluarkan
auksin ke bagian-bagian bunga sehingga merangsang pembentukan buah. Dengan
demikian, pemberian auksin pada bunga yang tidak diserbuki akan merangsang
perkembangan buah tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi
.
2) Dominansi apikal
Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu
tumbuhan yang menghambat perkembangan kuncup lateral di batang sebelah bawah.
Dominansi apikal merupakan akibat dari transpor auksin ke bawah yang dibuat di
dalam meristem apikal.
3) Absisi
Daun muda dan buah muda membentuk auksin, agar
keduanya tetap kuat menempel pada batang. Tetapi, bila pembentukan auksin
berkurang, selapis sel khusus terbentuk di pangkal tangkai daun dan buah
sehingga daun dan buah gugur.
4) Pembentukan akar adventif
Auksin merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh
dari batang atau daun pada banyak spesies.
b. Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang pada 1930
dari kajian terhadap tanaman padi yang sakit. Padi yang terserang jamur
Gibberella fujikuroi tersebut tumbuh terlalu tinggi. Para ilmuwan Jepang
mengisolasi zat dari biakan jamur tersebut. Zat ini dinamakan giberelin.
Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3, GA1, GA4, GA5, GA19, GA20,
GA37, dan GA38. Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan tinggi.
Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman,
seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara
lain:
1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2) Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan
dari endosperm untuk pertumbuhan embrio.
3) Perkembangan bunga dan buah.
4) Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada
tumbuhan.
5) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
c. Sitokinin
Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama
ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu ditemukan senyawa
sitokinin yang lain dalam endosperma cair jagung, yaitu zeatin. Sitokinin
sintetik lainnya adalah BAP (6-benzilaminopurin) dan 2-ip.
Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
2) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan
dalam meristem.
3) Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan
daun.
4) Menunda penuaan daun.
5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa
istirahat biji (breaking dormancy).
d. Gas etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas
yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses
pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat
etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini
sering di gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu
pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong
gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen
menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan
menghambat pemanjangan batang kecambah.
e. Asam absisat (ABA)
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor)
dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daun-daun dewasa. Asam
absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:
1) Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua,
seperti daun, buah dan dormansi tunas.
2) Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang
sedang berkembang dan mendorong sintesis protein simpanan.
3) Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama
pada saat cekaman air.
2. Faktor Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain: cahaya, air, mineral,
kelembapan, suhu, dan gaya gravitasi.
a. Nutrisi dan
Air
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan
nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang, antara
satu dengan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
zat-zat organik (C, H, O, dan N) dan garam anorganik (Fe2+. Ca2+, dan
lain-lain).
Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Unsur yang
dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar disebut unsur makro. Contohnya: C, H, O,
N, P, K, S, dan asam nukleat. Sedangkan, unsur mikro adalah unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contohnya: Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B, dan Mo.
Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu
unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan
fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan
kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).
Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui
penyerapan oleh akar dari tanah bersamaan dengan penyerapan air. Air dibutuhkan
tanaman untuk fotosintesis, tekanan turgor sel, mempertahankan suhu tubuh
tumbuhan, transportasi, dan medium reaksi enzimatis.
Penemuan zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan menyebabkan manusia mengembangkan suatu cara
penanaman tumbuhan dengan memberikan nutrisi yang tepat bagi tumbuhan. Contoh
aplikasinya adalah kultur jaringan dan hidroponik.
Kultur jaringan membudidayakan suatu jaringan tanaman
menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Media tanam kultur
jaringan berupa larutan atau padatan yang kaya nutrisi untuk tumbuh tanaman.
Kultur jaringan ini dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam
waktu yang relatif singkat. Sedangkan, hidroponik adalah metode penanaman
dengan menggunakan air kaya nutrisi sebagai media tanam.
Untuk lebih memahami, mari cermati Tabel Nutrisi
tumbuhan berikut ini.
Nutrien
|
Bentuk yang
|
Tersedia Fungsi Utama
|
Gejala Kekurangan
|
Makronutrien
|
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
|
Pertumbuhan dan metabolisme
|
|
Karbon (C)
|
CO2 (udara)
|
lemak, protein, enzim dan turunannya)
|
terhambat, akhirnya mati
|
Hidrogen (H)
|
H2O (air)
|
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
|
Pertumbuhan dan metabolisme
|
Oksigen (O)
|
O2 (udara), H2O
|
lemak, protein, enzim dan turunannya)
|
terhambat, akhirnya mati
|
Fosfor (P)
|
(air)
|
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
|
Pertumbuhan dan metabolisme
|
Kalium (K)
|
H2PO4, HPO4
|
lemak, protein, enzim dan turunannya)
|
terhambat, akhirnya mati
|
Nitrogen (N)
|
NO3, NH4 dari
tanah
|
Penyusun asam nukleat, fosfolipid
|
Pertumbuhan terhambat, daun
|
Sulfur (S)
|
SO4
2–
|
membran sel, ATP, NADP, koenzim
|
berwarna hijau tua, daun bercak
|
Kalsium (Ca)
|
Ca2+
|
Kofaktor atau aktivator enzim dalam
|
kemerahan, ada bagian yang mati
|
Besi (Fe)
|
Fe3+, Fe2+
|
sintesis protein dan metabolisme
|
Perubahan kabohidrat terhambat,
|
Magnesium
|
Mg2+
|
Berperan dalam pembentukan klorofil,
merupakan komponen penting enzim
sitokrom, peroksidase, dan katalase
|
Klorosis, daun menjadi kuning pucat,
dan mati
|
Mikronutrien
|
|||
Boron (B)
|
H3BO3
|
Penyusun klorofil dan kofaktor enzim
|
Klorosis dari batang bawah ke ujung
|
Mangan (Mn)
|
Mn2+
|
dalam metabolisme karbohidrat
|
daun, pucat dan mati
|
M o l i b d e n u m
|
MoO4
|
Berperan dalam translokasi glukosa
|
Ujung batang mengering dan rusak
|
(Mo)
|
Zn2+
|
Komponen enzim yang mereduksi nitrat
|
Pertumbuhan terhambat
|
Seng (Zn)
|
CU+, CU2+
|
menjadi nitrit. Penting untuk fiksasi N
|
Ukuran daun dan panjang ruas-ruas
|
Tembaga (Cu)
|
Cr
|
pada bakteri
|
menjadi berkurang
|
Klor (Cl)
|
H3BO3
|
Dibutuhkan dalam sintesis triptofan
|
Daun muda berwarna hijau tua, daun
|
b. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang
mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses
fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis,
fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk
memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses
fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung
reaksi terang. Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan
untuk pembentukan organ-organ tumbuhan.
Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh
cahaya (fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah
diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di tempat terang
dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap akan
mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi
klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh
di tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek
karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.
1) Fototropisme
Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan bahwa
pada ujung koleoptil tanaman, pemanjangan sel yang lebih cepat terjadi di sisi
yang teduh daripada sisi yang terkena cahaya. Sehingga, koleoptil membelok ke
arah datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang berguna untuk
pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi terlindung.
Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari, dalam
hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus terhadap matahari sepanjang
hari. Kejadian tersebut dinamakan diafototropisme. Fototropisme ini terjadi
pada famili Malvaceae.
2) Fotoperiodisme
Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan
mempengaruhi proses pembungaan. Lama siang hari di daerah tropis kira-kira 12
jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat mencapai 16 - 20 jam.
Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen
penyerap cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies tertentu
biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang berbunga bersamaan ini sangat
menguntungkan, karena memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang.
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya
krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari.
b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 - 16 jam) sehari. Tumbuhan hari
panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau.
c) Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari sedang contohnya
kacang dan tebu.
d) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif
terhadap panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya
mentimun, padi, wortel liar, dan kapas.
c. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam
respirasi pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi.
Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam
perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan.
d. Suhu udara
Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam
tumbuhan. Sedangkan, kerja enzim dipengaruhi oleh suhu. Dengan demikian,
pertumbuhan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap spesies atau varietas
mempunyai suhu minimum, rentang suhu optimum, dan suhu maksimum. Di bawah suhu
minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada rentang suhu optimum, laju
tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu maksimum, tumbuhan tidak tumbuh atau
bahkan
mati.
e. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara.
Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar
untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya
penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Daftar Istilah
Epigeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan
kotiledon dan epikotil keluar dari biji, karena pemanjangan hipokotil.
Sehingga, kotiledon keluar ke atas tanah.
Etiolasi = pertumbuhan tumbuhan dalam keadaan gelap,
batangnya memanjang dan daun berwarna pucat karena kurang cahaya.
Hipogeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan
sedikit hipokotil sehingga kotiledon tetap berada di dalam biji. Oleh karena
itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah.
Klorosis = keadaan abnormal pada daun yang kehilangan
klorofil sehingga daun berwarna pucat kekuningan. Keabnormalan ini disebabkan
karena penyakit, kurang pencahayaan dan defisiensi besi, magnesium atau
tembaga.
Koleoptil = selaput yang menyelubungi jaringan ujung
pangkal daun pertama pada embrio monokotil.
Kotiledon = kepingan biji yang merupakan daun pertama
lembaga pada tumbuhan jumlahnya satu pada monokotil dan dua pada dikotil.
Lingkaran tahun = daerah pada irisan melintang batang
yang dapat dibedakan antara floem dan xilem yang terbentuk dalam satu
tahun.
Partenokarpi = perkembangan buah tanpa biji, kerena
tidak terjadi pembuahan.
Demikianlah Materi Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Tumbuhan (Hormon dan Faktor Lingkungan), Semoga bermanfaat.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar